9 Makanan Penyebab Alergi yang Paling Umum


9 Makanan Penyebab Alergi yang Paling Umum

9 Makanan Penyebab Alergi yang Paling Umum - Alergi makanan adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein tertentu yang terdapat dalam makanan. Gejala alergi makanan dapat bervariasi, mulai dari gatal-gatal, ruam, pembengkakan, hingga sesak napas dan syok anafilaksis yang mengancam jiwa. Menurut American Academy of Allergy, Asthma & Immunology, sekitar 40% populasi dunia memiliki ciri khas alergi, yakni sensitifnya antibodi Imunoglobulin E (IgE) terhadap zat asing tertentu dari lingkungan.

Alergi makanan dapat disebabkan oleh berbagai jenis makanan, tetapi ada beberapa makanan yang lebih sering menjadi pemicu alergi daripada yang lain. Berikut adalah 9 makanan penyebab alergi yang paling umum beserta alergennya.

1. Produk susu

Produk susu hewani mengandung protein bernama kasein. Protein ini bisa disalahartikan sebagai virus atau bakteri oleh tubuh. Hal inilah yang menjadi penyebab alergi makanan. Apabila Anda memiliki alergi susu, Anda juga harus menghindari konsumsi makanan berikut ini:

  • Beberapa merek tuna mengandung kasein.
  • Beberapa daging olahan mengandung kasein.
  • "Non dairy" produk kadang-kadang mengandung bahan-bahan susu.
  • Beberapa obat tanpa resep dengan laktosa.

2. Telur

Telur merupakan makanan yang kerap menjadi penyebab alergi karena kandungan protein albumin yang terdapat pada putih telur. Bagi Anda yang memiliki alergi telur, sebaiknya juga menghindari jenis makanan lain yang berbahan dasar telur. Hindari makanan berikut jika Anda memiliki alergi telur:

  • marshmallow, mayones, meringue, frosting pada cake,
  • produk daging kemasan atau diproses,
  • vaksin tertentu (minta keterangan dokter Anda).

3. Daging

Proses memasak daging akan melepaskan banyak protein yang dapat memicu alergi. Selain itu, daging mamalia mengandung antibodi alami bernama galactose-alpha-1 atau alpha-gal. Antibodi ini dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang yang pernah digigit oleh kutu daging atau lone star tick. Gejala alergi daging biasanya muncul beberapa jam setelah mengonsumsi daging.

4. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan adalah salah satu makanan penyebab alergi yang paling umum dan sering menimbulkan reaksi parah seperti syok anafilaksis. Kacang-kacangan termasuk kacang tanah, kacang almond, kacang pistachio, kacang mete, kacang mede, dan kacang walnut. Jika Anda alergi terhadap salah satu jenis kacang-kacangan, kemungkinan besar Anda juga alergi terhadap jenis lainnya. Anda juga harus berhati-hati dengan produk-produk yang mengandung kacang-kacangan seperti selai kacang, mentega kacang, es krim, cokelat, dan permen.

5. Makanan laut

Makanan laut seperti ikan, kerang, udang, kepiting, cumi-cumi, dan sotong juga sering menjadi penyebab alergi makanan. Protein yang terdapat pada kulit dan daging makanan laut dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Gejala alergi makanan laut dapat meliputi gatal-gatal pada mulut dan tenggorokan, ruam kulit, pembengkakan wajah atau lidah, sesak napas, hingga syok anafilaksis. Jika Anda alergi terhadap salah satu jenis makanan laut, ada kemungkinan Anda juga alergi terhadap jenis lainnya.

6. Sayuran nightshade

Sayuran nightshade adalah kelompok sayuran yang termasuk ke dalam famili Solanaceae. Beberapa contoh sayuran nightshade adalah tomat, kentang, terong, paprika merah dan hijau, cabai merah dan hijau, serta lada hitam. Sayuran nightshade mengandung alkaloid yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Gejala alergi sayuran nightshade dapat meliputi gatal-gatal pada mulut dan tenggorokan, sakit perut, diare, nyeri sendi, hingga migrain.

7. Gandum

Gandum adalah salah satu sumber karbohidrat utama yang banyak dikonsumsi manusia. Gandum mengandung protein gluten yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Gejala alergi gandum dapat meliputi gatal-gatal pada mulut dan tenggorokan, ruam kulit, sakit perut, diare, hingga sesak napas. Alergi gandum berbeda dengan penyakit celiac atau intoleransi gluten. Penyakit celiac adalah kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan usus halus saat mengonsumsi gluten. Jika Anda alergi gandum atau intoleransi gluten, Anda harus menghindari produk-produk yang mengandung gandum seperti roti, pasta, mie, sereal sarapan pagi.

8. Kedelai

Kedelai adalah salah satu sumber protein nabati yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan maupun industri. Kedelai mengandung protein bernama glycinin dan beta-conglycinin yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Gejala alergi kedelai dapat meliputi gatal-gatal pada mulut dan tenggorokan, ruam kulit, sakit perut, diare, muntah, sesak napas, hingga syok anafilaksis. Jika Anda alergi kedelai, Anda harus menghindari produk-produk yang mengandung kedelai seperti tahu, tempe, kecap, susu kedelai, sauce kedelai, dan margarin.

9. Wijen

Wijen adalah biji-bijian yang banyak digunakan sebagai bumbu masak atau tambahan dalam roti dan kue. Wijen mengandung protein bernama sesamin dan sesamolin yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Gejala alergi wijen dapat meliputi gatal-gatal pada mulut dan tenggorokan, ruam kulit, pembengkakan wajah atau lidah, sesak napas, hingga syok anafilaksis. Jika Anda alergi wijen, Anda harus menghindari produk-produk yang mengandung wijen seperti minyak wijen, tahini (pasta wijen), halva (permen wijen), dan hummus (pasta kacang arab dengan wijen).

Kesimpulan

Alergi makanan adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein tertentu yang terdapat dalam makanan. Alergi makanan dapat disebabkan oleh berbagai jenis makanan, tetapi ada beberapa makanan yang lebih sering menjadi pemicu alergi daripada yang lain.

Alergi makanan dapat menimbulkan gejala yang mengganggu bahkan berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mencegah alergi makanan dengan cara menghindari makanan penyebab alergi sebisa mungkin. 

Jika sudah terlanjur mengonsumsi makanan penyebab alergi dan mengalami gejala-gejala ringan, Anda dapat mencoba beberapa cara untuk mengobati alergi makanan. 

Namun, jika gejala-gejala parah seperti sesak napas, pembengkakan wajah atau lidah, denyut jantung tidak teratur, atau pingsan, segera hubungi bantuan medis darurat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengatasi Tenggorokan Gatal dengan Ramuan Alami

5 Gejala Depresi yang Sering Dianggap Sepele